NASIB PARA TENTARA SS WAFFEN YANG KETERGANTUNGAN AMPHETAMIN USAI PERANG DUNIA II
PERAN PERVITIN DALAM KEKUATAN SS WAFFEN PADA PERANG DUNIA II Pada 20 Mei 1940, seorang tentara berusia 22 tahun bernama Heinrich Boll menulis surat kepada pusat militer Jerman. Boll yang seorang prajurit Nazi, menulis, "Mungkin Anda bisa mendapatkan lebih banyak pervitin untuk persedianku?” Di Jerman, pervitin adalah nama lain dari metamfetamina --di Indonesia dikenal dengan nama sabu. Böll merasa peperangan benar-benar membuatnya lesu dan cemas. Untuk dapat membuatnya semangat, ia mengkonsumsi obat-obatan macam pervitin yang saat itu legal. Böll kecanduan meski sudah ada peringatan di kemasan obat: pervitin hanya dipakai untuk menjaga stamina dan tidak untuk pemakaian jangka panjang. Böll bilang bahwa satu pil pervitin dapat membuat penglihatannya tetap waspada layaknya menenggak satu liter kopi kental, bahkan diklaim khasiatnya lebih baik dari sekadar minum kopi. Ketika memakai pervitin, Böll tak lagi merasakan kekhawatiran, dan lebih tenang serta tentram. Belakangan, nama Böl